Senin, 21 April 2008

OPM MINTA DIGELAR DIALOG

OPM MINTA DIGELAR DIALOG

GUBERNUR, DPRP DAN MRP HARUS BERTANGGUNG JAWAB
ATAS PERBUATAN MEREKA SELAMA INI
Perwakilan Tentara Pembebasan Nasional – Organisasi Papua Merdeka (TPN-OPM) meminta digelar dialog terbuka yang difasilitasi Korem 172/PWY untuk membahas berbagai persoalan krusial di Tanah Papua, baik politik, keamanan dan kesejahteraan maupun persoalan pembangunan Papua yang sedang berlangsung saat ini demi tercipta Tanah Papua yang aman, damai dan sejahtera.
Menurut seorang Pimpinan Perwakilan TPN/OPM, sampai saat ini hanya pihak TNI yang melakukan pendekatan dengan para Pemimpin TPN/OPM di hutan-hutan belantara di di wilayah perbatasan PNG. Sementara Pemerintah Provinsi Papua yang saat ini dipimpin Barnabas Suebu tidak berbuat apa-apa untuk TPN/OPM. “Sekarang ini, banyak orang Papua yang menipu Saudara-saudaranya sendiri dan selama ini pula ada oknum warga Papua yang memanfaatkan TPN/OPM untuk keuntungan diri dan kelompoknya”, kata Kogoya.
Sementara itu, Pdt Alexander Mauri mengatakan, pihaknya mengakui kalau selama ini tidak memberikan penjelasan tentang sejarah masuknya Tanah Papua ke dalam NKRI, tetapi bagaimanapun juga kami akan terus memperjuangkan kesejahteraan Saudara-saudara kami yang kini masih bertahan di hutan rimba Papua. Saya mengakui kalau hingga hari ini terdapat oknum tertentu di Papua yang pergi ke Jakarta membawa-bawa nama TPN/OPM untuk kepentingan diri dan kelompoknya.

OPINI :

Dialog bagi semua komponen bangsa yang ada di Papua perlu dilakukan, dalam koridor persatuan dan persaudaraan di antara sesama anak bangsa Indonesia guna mencari penyelesaian permasalahan yang terjadi di Papua secara komprehensif.

Tujuan dialog adalah membahas tentang masa depan Papua dalam rangka mewujudkan masyarakat Papua yang damai, sejahtera dan bermartabat. Dialog sebaiknya tidak terjebak pada peristiwa-peristiwa masa lalu yang penuh kontroversi dan polemik sehingga hanya akan menghasilkan perdebatan yang tidak kunjung selesai dan akhirnya hanya akan mempertajam konflik yang terjadi di Tanah Papua.

Hasil dari dialog tersebut diharapkan dapat dirumuskan visi, misi serta Garis-Garis Besar Rencana Pembangunan Papua dalam jangka panjang yang integratif, terukur serta dapat menjawab tantangan dan peluang yang akan dihadapi di masa mendatang.

DENGAN HATI YANG BERSIH SERTA NIAT YANG TULUS,
SEMOGA HARAPAN UNTUK MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN
DI TANAH PAPUA DAPAT TERWUJUD

Tidak ada komentar: