Kamis, 13 Maret 2008

BERGABUNG KEMBALI DENGAN NKRI

LAGI "PELARIAN" ASAL PAPUA KEMBALI KE NKRI


Sejumlah warga 'pelarian' asal Papua yang telah lama tinggal di luar negeri kembali ke tanah air dan mereka bertemu Menpora Adhyaksa Dault di Jakarta, Kamis (13/3). Mereka yang kembali diantaranya Adolf Hanasbey (pejabat setingkat Dirjen Departemen Pendidikan Papua Nugini), John Norothou (bekas pejabat di Papua Nugini), Nick Meset (pilot di Australia), dan beberapa orang lainnya.
Mereka didampingi oleh Franz Albert dari Independent Group Supporting The Special Autonomous Region of Papua Within The Republic of Indonesia (IGSSARPRI) sebuah kelompok independen yang mendukung otonomi khusus Papua dalam Republik Indonesia.
Mereka terpaksa lari ke luar negeri karena merasa tidak puas berada di Papua. Kini mereka kembali ke tanah air karena merasa Indonesia sudah lebih baik. Franz Albert juga mantan pelarian mengatakan, mereka tertarik kembali ke Indonesia karena kondisi di dalam negeri makin baik, adil dan aman. Begitu pula dengan kehidupan demokrasi yang makin maju, terlihat dari kebebasan pers. Ia berharap warga Papua semakin besar dalam memperoleh kesempatan kerja di berbagai bidang.
Menurut Menpora, saat ini telah banyak warga Papua yang menjadi anggota DPR, polisi dan tentara. Menpora mengingatkan memisahkan diri dari NKRI belum tentu memberikan hasil terbaik. Ia mencontohkan di banyak wilayah di luar negeri yang memisahkan diri dari negeri asalnya namun justru mengalami keterpurukan.
OPINI :
Kitorang basodara, perbedaan pendapat janganlah dijadikan permusuhan. Kito sambut Bapak-Bapak yang pulang ke tanah Papua dengan damai. Kito tunggu pengabdian Bapak-Bapak untuk membangun masyarakat Papua yang sejahtera dan bermartabat.
Asalkan kito semua memiliki niat yang bersih, pandangan Bapak Menpora bahwa masyarakat Papua dapat sejahtera dalam NKRI dapat terwujud. Kita mesti bangun PERSATUAN dan PERSAUDARAAN diantara semua masyarakat Indonesia, karena dengan itu Bangsa Indonesia akan kuat.

Tidak ada komentar: