Rabu, 26 Maret 2008

DEMO TUNTUT REFERENDUM DI DPRP

DEMO TUNTUT REFERENDUM DI DPRP

Pdt Jimmy : Yang Bikin Gagal Otsus Orang Papua


Puluhan demonstran kemarin mendatangi gedung DPRP. Kedatangan pendemo ini, diantaranya meminta referendum dan sejumlah tuntutan kepada DPRP untuk ditindaklanjuti.
Dala orasinya, di depan Ketua DPRP Yance Kayame, Pimpinan demonstran Markus mengatakan bahwa referendum yang mereka maksud sesungguhnya memiliki makna yang luas, dan ia menegaskan bahwa rakyat Papua sekarang ini sangat membutuhkan perubahan ke arah yang lebih baik. Pdt Jimmy juga menyampaikan bahwa yang membuat Otsus Papua gagal adalah orang Papua sendiri, yaitu Pejabat-pejabat Papua baik itu Gubernur, Bupati hingga DPRP dan DPRD di Kabupaten-kabupaten. Ia menyebutkan bahwa para Pejabat yang orang asli Papua itu telah lupa diri, sehingga tidak mampu berpikir jernih untuk mensejahterakan rakyat Papua yang terus hidup dalam kemiskinan dan keterbelakangan meskipun dana Otsus yang masuk Papua cukup besar. Harusnya yang nikmati dana Otsus adalah rakyat, bukan pemerintah atau elit-elit pemerintah.
Kata Pdt Jimmy makna merdeka berarti bahwa masyarakat Papua hidup dalam suatu kesejahteraan, baik itu dari segi ekonomi, sosial budaya, pendidikan maupun politik. Karena itu, ia mengajak seluruh rakyat Papua agar memilih Gubernur dan Wakil Rakyat yang peduli dengan rakyat kecil.
(Sumber : Cenderawasih Pos, 26 Maret 2008)
OPINI :
Dari pernyataan Pimpinan Demonstran dan Pdt Jimmy dapat disimpulkan bahwa REFERENDUM ADALAH PELAKSANAAN PROGRAM OTSUS YANG EFEKTIF DAN DAPAT DIRASAKAN MANFAATNYA OLEH SELURUH MASYARAKAT PROVINSI PAPUA. Sedangkan makna MERDEKA ADALAH KESEJAHTERAAN SELURUH MASYARAKAT PROVINSI PAPUA.
Mulai saat ini marilah kita ganti kata Referendum dan Merdeka, dengan kata-kata : PEMBANGUNAN YANG EFEKTIF, MERATA DAN BERKEADILAN GUNA MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN SELURUH MASYARAKAT PROVINSI PAPUA, BAIK MENTAL-SPIRITUAL MAUPUN FISIK-MATERIAL, sehingga masyarakat Papua menjadi manusia yang bermartabat serta memiliki keseimbangan fisik dan mental yang merupakan dambaan hakiki dari kehidupan umat manusia.
JANGAN LAGI GUNAKAN KATA-KATA REFERENDUM DAN MERDEKA, KARENA ITU MENGABURKAN MAKNA SESUNGGUHNYA DARI PERJUANGAN UNTUK MEMAJUKAN PROVINSI PAPUA DI MASA MENDATANG. Penggunaan kata-kata Referendum dan Merdeka, hanya akan membuat masyarakat bingung, yang akhirnya akan mengaburkan arah pembangunan yang saat ini sedang Kitorang lakukan.

Tidak ada komentar: